Rabu, 26 Oktober 2011

kebaya

Kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia dan Malaysia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni.
Asal kata kebaya berasal dari kata arab abaya yang berarti pakaian. Dipercaya kebaya berasal dari Tiongkok[rujukan?] ratusan tahun yang lalu. Lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
Sebelum 1600, di Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang hanya dikenakan keluarga kerajaan di sana. Selama masa kendali Belanda di pulau itu, wanita-wanita Eropa mulai mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi. Selama masa ini, kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni.
Pakaian yang mirip yang disebut "nyonya kebaya" diciptakan pertama kali oleh orang-orang Peranakan dari Melaka. Mereka mengenakannya dengan sarung dan sepatu cantik bermanik-manik yang disebut "kasut manek". Kini, nyonya kebaya sedang mengalami pembaharuan, dan juga terkenal di antara wanita non-Asia.
Terpisah dari kebaya tradisional, perancang mode sedang mencari cara memodifikasi desain dan membuat kebaya menjadi pakaian yang lebih modern. Kebaya yang dimodifikasi itu malah bisa dikenakan dengan jins atau rok.

busana pesta

Pengertian busana pesta
 
Busana pesta adalah busana yang di pakai untuk memperindah si pemakai sehingga tampil anggun dan mewah 
 
Syarat syarat busana pesta
1. pemilihan desain harus anggun
2. harus sesuai dengan kepribadian
3. harus sesuai dengan warna kulit
4. sesuai debgan bentuk tubuh

.
 

Sabtu, 15 Oktober 2011

menjahit pakaian

 Pekerjaan menjahit pakaian terdiri dari tahap pembuatan pola, pemotongan bahan, dan menjahit.
  • Pembuatan pola
Dalam istilah desain busana, pola adalah bagian-bagian pakaian yang dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit. Pola dasar dibuat berdasarkan model pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan pemakai. Ada dua teknik utama dalam membuat pola dasar[1]: konstruksi datar yang menggambar pola di atas kertas dengan memakai pengukuran-pengukuran yang akurat, dan konstruksi padat (pola draping) yang membuat pola memakai kain muslin atau belacu di atas boneka jahit. Metode menggambar pola sesuai nama pencipta metode, misalnya Dressmaking dan So-En dari Jepang, atau Danckaerts dan Cuppens Geurs dari Belanda. Majalah wanita juga sering memuat pola siap pakai (pola jadi) berikut instruksi cara menjahitnya.
  • Pemotongan bahan
Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuan rader, karbon jahit, dan kapur jahit.
  • Pekerjaan menjahit
Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaian selesai dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.
  • Penyelesaian akhir
Setelah selesai, pakaian sering perlu dilicinkan dengan setrika di atas papan setrika. Penyetrikaan bagian-bagian yang sulit seperti lengan baju dilakukan dengan bantuan bantal setrika.

cara menjahit kebaya
























Cara membuat pola 
  • Buatlah pola dasar depan dan belakang hingga 25 cm dibawah pinggul. Buatlah pola depan lengkap bagian belakang kanan kiri
  • Gambarlah model silang tapis pada pola depan. Perpanjang bagian bawah 20 cm dari pinggul, buatlah pola garis agak miring didepan  

  • Gambarlah leher silang tapis pada pola depan, dan gambar juga kamisonya yang terlihat sedikit pada bagian dalam dada, kemudian pisahkan masing-masing  
  • Buat lengan lebar sesuai ukuran. Mulai dari siku dibentuk melebar, panjangnya melebihi ujung jari kemudian kutip dan pisahkan


  • Rancanglah pola kamisol yang sudah dikutip dan yang sidah dipisahkan diatas kainnya.   Karena model kamisol ini bertali, maka panjang talinya sesuai panjang tali depan dan + belakang yang sudah digambar. Panjangnya tidak boleh ditambah atau dikurangi dan tempatnya tidak boleh digeser.


Rancanglah semua pola diatas kainnya
X-X  lebar kain 55 cm x 2 = 110 cm
X-Z  Panjang kain 155 cm
LL    Lapisan leher
LD    Lapisan Dada
LDB  Lapisan dada bawah




CARA MENJAHIT 
  • Obraslah semua potongan kain yang akan dijahit
  • Jahitlah kupnat depan dan belakang
  • Kampuhlah jahitan bahu depan dengan bahu belakang
  • Sambunglah kain lapisan leher dengan kain lapisan dada menjadi satu
  • Pasanglah kain lapisan dari leher sampai kebawah keliman kiri, jahitan harus pas tidak boleh ada yang lebih panjang atau lebih pendek, kemudian tindas kain lapisan dengan mesin 1 mm dari sambungan
  • Aturlah tiras kain lapisan dengan jelujur, kemudian dijahit dengan tusuk soom dan langsung setrika supaya rapi dan licin
  • Tumpuklah kain dada kanan di bagian atas dan kain dada iri dibagian bawah, letakkan tepat digaris tengah dada supaya bertumpuk, jelujur agar tidak berubah sedikitpun.
  • Buatlah 4 tanda titik tempat rumah kancing yang akan dibuat dan tempat kancing dipasang
  • Buka jelujuran tengah dada. Kampuhlah jahitan sisi badan dan setrika kampuhnya sambil disibakkan hingga terbelah 2
  • Jahitlah keliman bawah dengan tusuk soom
  • Kampuhlah jahutan lengan kanan dan kiri, jahit keliman ujung lengan dengan tusuk soom
  • Pasanglah lengan kanan kiri pada kerung lengan badan
  • Buatlah rumah kancing dan pasanglah 4 kancingnya pada tanda yang sudah dibuat tadi
tips untuk memilih busana yang dapat disesuaikan dengan usia,

 
Memilih Baju
- 20-an: Model busana berlengan pendek dan banyak hiasan dapat membawa rasa percaya diri untuk Anda yang berusia 20-an. Gaya busana yang tak beraturan memberikan kesan muda dan segar. Anda juga boleh mengenakan busana berleher rendah atau tanpa kerah.

- 30-an: Busana yang lebih berstruktur terlihat lebih baik untuk wanita usia ini. Anda boleh mengenakan hiasan, tapi kenakan pada baju yang berkerah untuk membuat Anda tampil chic. Jika ingin menyembunyikan lengan bagian atas, jangan kenakan baju berlengan pendek. Anda bisa menambahkan syal jika sedang mengenakan busana berleher pendek.

- 40-an: Pilih busana yang menonjolkan bagian terbaik dari tubuh Anda. Hindari busana yang terlalu terbuka. Jika sedang mengenakan busana yang pendek di bagian leher padukan dengan bawahan yang panjang selutut. Jika Anda mengenakan bawahan mini, kenakan baju berlengan panjang di bagian atas. Rahasia penampilan menawan di usia 40-an adalah membuat Anda nampak berkelas. Jika Anda bertubuh berlekuk boleh kenakan busana yang menonjolkan lekukan tubuh. Sembunyikan bagian pinggang lebar dan paha besar dengan memilih busana yang sedikit longgar dan menjuntai.

MACAM-MACAM BUSANA

Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar busana meliputi :
1. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.
2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
3. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahansipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain sebagainya.

BUSANA

Kata ”busana” diambil dari bahasa Sansekerta ”bhusana”. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti ”busana” menjadi ”padanan pakaian”. Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian merupakan dua hal yang berbeda. Busana merupakan segala sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Busana ini mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan aksesories) dan tata riasnya. Sedangkan pakaian merupakan bagian dari busana yang tergolong pada busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.